Rabu, 28 November 2012

RESENSI BUKU



Judul                : Skripshit: Kisah Sesat Mahasiswa Abadi
Penulis            : Alitt Susanto
Penerbit          : Bukune
Tahun terbit     : Maret 2012
Tebal               : 304 halaman
ISBN                : 9786022200314
Rating              : 4/5

Buku ini menceritakan bagaimana kehidupan si penulis di dunia perkuliahan. Mulai dari pertama masuk kuliah sampai pada akhirnya menjadi mahasiswa paling lama alias nggak lulus-lulus, tips-tips bagi para mahasiswa (terutama mahasiswa abadi) cara ngeles saat ditanya junior, kerja kerasnya untuk “bertahan hidup” di dunia kampus, dan cerita masa lalunya.

Gaya penulisannya yang apa adanya ditambah dengan bahasa yang lucu dijamin akan membuat pembaca ngakak. Yang paling saya suka, dibalik cerita-ceritanya di kampus yang bikin ketawa, di akhir cerita Alitt menuliskan kisah kehidupannya yang akan membuat pembaca merenung. Tidak banyak penulis yang mampu menghadirkan emosi tersendiri bagi pembacanya seperti ini.

Selasa, 30 Oktober 2012

REPORTASE JALAN-JALAN: PARI ISLAND



Sabtu, 29 September 2012 yang lalu saya pergi ke Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, dalam rangka memperingati hari ulang tahun Inter Club Indonesia Moratti Regional Depok yang ke-3 sekaligus pemilihan pengurus baru untuk periode 2012-2015. ICI Moratti Depok adalah komunitas penggemar klub FC Inter Milan (Italia) yang ada di Indonesia. ICI Moratti sudah official, dalam arti sudah resmi terdaftar di keanggotaan FC Inter sebagai fan base resmi di Indonesia.
menunggu kereta di Stasiun Pondok Cina

saat berada di kereta
di Stasiun Jakarta Kota



Pagi itu, sekitar pukul 04.00 WIB, saya beserta teman-teman yang lain sudah berkumpul di basecamp ICI Moratti Depok. Setelah semua peserta yang akan ikut sudah berkumpul (21 orang), kami segera jalan kaki ke Stasiun Pondok Cina, Depok, untuk naik kereta menuju Stasiun Jakarta Kota. Kenapa sih harus pagi-pagi banget? Jawabannya adalah karena kita harus sampai di dermaga Muara Angke sebelum kapal yang akan mengangkut kami ke Pulau Pari berangkat, yaitu sekitar pukul 07.00 WIB. Dari Stasiun Jakarta Kota kami menyewa angkutan umum menuju Muara Angke. Pukul 06.30 WIB kami tiba di Muara Angke, disambut bau tidak enak khas Dermaga Muara Angke.
   
Sekitar pukul 07.15 WIB kapal yang kami tumpangi sudah penuh sesak oleh para wisatawan yang juga akan mengunjungi Pulau Pari. Biaya transportasi kapal ke Pulau Pari adalah sebesar Rp 25.000 – Rp 30.000. Waktu tempuh untuk sampai Pulau Pari ± 1 jam 45 menit. Dalam perjalanan, kita akan disuguhi pemandangan lautan luas beserta pulau-pulau yang indah, juga perubahan warna air laut dari keruh khas Teluk Jakarta, hijau, sampai biru jernih. Tanpa terasa akhirnya kami tiba di Pulau Pari. Pulau yang masih bersih dan lumayan sepi, dengan pemandangan yang indah. Pulau ini juga sebagai tempat penelitian dan konservasi terumbu karang oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Laut di Kepulauan Seribu
sampai di Pulau Pari
menuju homestay
Setelah memastikan tak ada barang yang tertinggal di kapal, kami segera menuju tempat penginapan atau homestay. Setelah istirahat sejenak, makan siang, dan jajan-jajan ringan harusnya kami melakukan kegiatan snorkeling. Namun apa daya kapal yang akan mengantar kami berkeliling pulau dan ber-snorkeling ria mesinnya rusak. Alhasil kami memutuskan untuk snorkeling besok pagi, sebelum pulang ke Jakarta. Acara snorkeling siang ini diganti dengan jalan-jalan dan bermain air di Pantai Pasir Perawan. Pantai ini sangat cantik, pantai yang lumayan luas dengan pasir putih halus beserta arena untuk bermain voli pantai dan bola pantai.

di depan homestay
di Pantai Pasir Perawan

Siang itu selain main air, kami juga main dodge-ball di air. Air di pantai ini hanya sebatas lutut saja, dan dikelilingi oleh gugusan mangrove yang menambah sejuk pemandangan. Dasarnya berupa pasir putih yang bergelombang membuat kami agak sulit berjalan karena jika tidak hati-hati bisa tersandung. Permainan dibagi menjadi 2 tim yang terdiri dari 8 orang. Setiap pemain yang terkena bola yang dilempar lawan harus keluar dari permainan, dan tim yang pemainnya keluar semua dinyatakan kalah. Tim saya keluar sebagai pemenang, dan sebagai hadiahnya adalah setiap orang dibeliin kelapa oleh yang kalah. Lumayan dah panas-panas gini dapet kelapa grateeeesss hahaiii...
dodge ball

kelapa gratissss

Nggak puas main dodge-ball, lanjut main futsal di pasir. Setiap gawang kebobolan, maka tim yang kebobolan wajib gendong tim yang membobol. Hasilnya? Saya harus menggendong 2 kali dan digendong 2 kali juga. 2 samaa....

Puas main di Pantai Pasir Perawan, kami kembali ke homestay. Setelah mandi dan bersih-bersih, kami menuju ujung barat pulau untuk menyaksikan sunset. Sayang sore itu matahari tertutup awan. Tidak jadi lihat sunset kami akhirnya bermain bersama bintang laut yang bertebaran di sana. Menjelang maghrib kami kembali ke homestay untuk solat dan makan malam. Setelah makan malam dan bercengkrama sebentar di sebuah warung, kami pergi ke dermaga untuk acara barbeque aneka ikan laut dan cumi-cumi serta acara puncak yaitu pembentukan pengurus baru ICI Moratti Depok. Sekitar jam 11 malam kami kembali ke homestay untuk beristirahat.
santai

rapat pemilihan korwil baru



Minggu pagi pukul 06.00 kami sudah bersiap untuk snorkeling. Kapal untuk keliling pulau berangkat sekitar pukul 06.30. Kurang lebih 30 menit kami tiba di spot snorkeling yang pertama. Pelampung, google, dan fin kami kenakan lalu byuuurr....bersama-sama nyemplung ke laut. Gugusan terumbu karang indah membentang, ikan-ikan hias berbagai warna berenang bergerombol, dari yang kecil sampai yang lumayan besar. Karena ombak yang lumayan besar, membuat saya dan beberapa teman mual-mual. Saya segera naik ke kapal dan tidur ditumpukan pelampung heheheheeee... tapi saya tidak sampai muntah seperti yang lain.

Sebenarnya ada beberapa spot lagi yang akan kami kunjungi, tapi berhubung semua sudah lelah dan beberapa dari kami mabok, ditambah pula waktu yang mepet untuk kembali ke Jakarta, akhirnya kami memutuskan untuk kembali dan tidak meneruskan snorkeling ini.
bersiap menuju spot snorkeling

perlengkapan siaaaapp

foto dengan banner


Sampai di Pulau Pari lagi kami berebut untuk mandi. Saya seperti biasa pergi ke WC umum untuk mandi, dengan biaya Rp 5.000 untuk mandi. Setelah semua selesai mandi, kami berkumpul di homestay untuk makan siang (pengganti sarapan karena snorkeling). Selesai makan kami bersiap-siap, dan menunggu kapal di warung tempat kami nongkrong kemarin. Di warung kami bercanda sambil membuat video flashmob joget Gangnam Style yang saat ini sedang tren.
       
Pukul 12.30 siang kapal berangkat dari dermaga Pulau Pari menujuPelabuhan Muara Angke. Lalu seperti kemarin, kami menyewa angkutan umum ke Stasiun Jakarta Kota kemudian naik kereta kembali ke Depok.

FORZA INTER!!! FORZA ICI MORATTI!!
                        DEPOK SIAMO NOI

    Rincian biaya untuk ke Pulau Pari (per orang):
-      
          Kapal Angke-Pulau Pari PP                                              Rp  60.000,-
-       Homestay                                                                             Rp  30.000,-
-       Makan 3 kali                                                                         Rp  60.000,-
-       Barbeque                                                                              Rp  10.000,-
-       Alat Snorkeling+kapal                                                         Rp  70.000,-    +
TOTAL                                                                                Rp 230.000

*) setiap orang dikenakan biaya Rp 250.000 dan sisanya untuk uang kas ICI Moratti Regional Depok