Minggu, 30 Oktober 2011

Cara Memajukan Koperasi di Indonesia

Mengenai masalah koperasi di Indonesia yang tengah limbung, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, tidak hanya oleh pemerintah akan tetapi juga oleh semua pihak yang terlibat di dalamnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

1. Merubah Imej dalam Masyarakat
    Bukan rahasia lagi jika zaman sekarang banyak orang yang menganggap koperasi sebagai sarana ekonomi kelas dua. Hal ini sedikit banyak mempengaruhi tingkat perkembangan dan kemajuan koperasi. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah pandangan masyarakat bahwa koperasi bukanlah sarana ekonomi kelas dua, koperasi juga bisa berkembang pesat dan bersaing dengan lembaga-lembaga ekonomi lainnya.

Senin, 10 Oktober 2011

Kondisi Perkoperasian di Indonesia

Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. 

Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir. (Koperasi inilah yang merupakan cikal bakal BRI). Koperasi tersebut lalu berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh Boedi Oetomo dan SDI. Boedi Oetomo yang didirikan pada tahun 1908 menganjurkan berdirinya koperasi untuk keperluan rumah tangga. Sarikat Islam yang didirikan tahun 1911 juga mengembangkan koperasi yang bergerak di bidang keperluan sehari-hari dengan cara membuka toko-toko koperasi. Pada akhir Rajab 1336H atau 1918 K.H. Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang mendirikan koperasi yang dinamakan “Syirkatul Inan” dan disingkat SKN.