Sabtu, 17 Desember 2011

BAB 2: PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI


KOPERASI, GOTONG ROYONG, DAN TOLONG MENOLONG

Ø     KOPERASI

Mengandung makna “kerja sama”, ada juga yang mengartikan ‘menolong satu sama lain’. Arti kerjasama bisa berbeda-beda tergantung dari cabang ilmunya. Koperasi berkaitan dengan fungsi-fungsi:
·        Fungsi sosial
·        Fungsi ekonomi
·        Fungsi politik
·        Fungsi etika

Ø     GOTONG ROYONG
Menurut Mubyarto, gotong royong adalah kegiatan bersama untuk mencapai tujuan bersama.

Ø     TOLONG MENOLONG
Menurut Mubyarto, tolong menolong atau bantu membantu menunjukkan pada pencapaian tujuan perorangan. Gotong royong dan tolong menolong lebih bertujuan sosial, bukan bertujuan ekonomi. Koperasi mempunyai tujuan ekonomi yang lebih konkrit.

A.    DEFINISI ILO (INTERNATIONAL LABOUR ORGANIZATION)

Dalam definisi ILO terdapat 6 elemen yang dikandung dalam koperasi, yaitu:
1.     Koperasi adalah perkumpulan orang-orang
2.     Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan
3.     Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai
4.     Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis
5.     Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
6.     Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang

B.     Definisi Arifinal Chaniago (1984)

Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

C.     Definisi P.J.V. Dooren

There is no single definition (for cooperative) which is generally accepted, but the common principle is that cooperative union is an association of member, either personal corporate, which have voluntarily come together in pursuit of a common economic objective.

D.    Definisi Hatta (Bapak Koperasi Indonesia)

Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan  “seorang buat semua dan semua buat seorang”.

E.     Definisi Mungkner

Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan ‘urusniaga’ secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan sosial seperti yang dikandung  gotong royong.

F.     Definisi UU No. 25/1992

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar  atas  azas  kekluargaan.


5 UNSUR KOPERASI INDONESIA

o   Koperasi adalah badan usaha (business enterprise)
o   Koperasi adalah kumpulan orang-orang dan atau badan-badan hukum koperasi
o   Koperasi Indonesia koperasi yang bekerja berdasarkan “prinsip-prinsip koperasi”
o   Koperasi Indonesia adalah “Gerakan Ekonomi Rakyat”
o   Koperasi Indonesia “berazaskan kekeluargaan”

TUJUAN KOPERASI
-Sesuai UU No. 25/1992 Pasal 3
     Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

-UU No. 25/1992 Pasal 4 Fungsi Koperasi
-       Membangun dan mengembangkan potensi kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya
-        Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
-      Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan  perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya
-       Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

1.     PRINSIP MUNKNER
2.     PRINSIP ROCHDALE
3.     PRINSIP RAIFFEISEN
4.     PRINSIP HERMAN SCHULZE
5.     PRINSIP ICA (International Cooperative Alliance)
6.     PRINSIP Koperasi Indonesia versi UU No. 12 tahun 1967
7.     PRINSIP Koperasi indonesia versi UU No. 25/1992

PRINSIP-PRINSIP MUNKNER

Ø - Keanggotaan bersifat sukarela
Ø - Keanggotaan terbuka
Ø - Pengembangan anggota
Ø - Identitas sebagai pemilik dan pelanggan
Ø - Manajemen dan pengawasan dilaksanakan secara demokratis
Ø - Koperasi sebagai kumpulan orang-orang
Ø - Modal yang berkaitan dengan aspek sosial tidak dibagi
Ø - Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi
Ø - Perkumpulan dengan sukarela
Ø - Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan
Ø - Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi
Ø - Pendidikan anggota

PRINSIP ROCHDALE

Ø - Pengawasan secara demokratis
Ø - Keanggotaan yang terbuka
Ø - Bunga atas modal dibatasi
Ø- Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota sebanding dengan jasa masing-masing anggota
Ø - Penjualan sepenuhnya dengan tunai
Ø - Barang-barang yang dijual harus asli dan tidak yang dipalsukan
Ø - Menyelenggarakan pendidikan kepada anggota dengan prinsip-prinsip anggota
Ø - Netral terhadap politik dan agama

PRINSIP RAIFFEISEN

Ø = Swadaya
Ø = Daerah kerja terbatas
Ø = SHU untuk cadangan
Ø = Tanggung jawab anggota tidak terbatas
Ø = Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan
Ø = Usaha hanya kepada anggota
Ø = Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang

PRINSIP HERMAN SCHULZE

Ø = Swadaya
Ø = Daerah kerja tak terbatas
Ø = SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan kepada anggota
Ø = Tanggung jawab anggota terbatas
Ø = Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan
Ø = Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota

PRINSIP/SENDI KOPERASI MENURUT UU NO. 12/1967

Ø + Sifat keanggotaan sukarela dan terbuka untuk setiap Warga Negara Indonesia
Ø+ Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pemimpin demokrasi dalam koperasi
Ø + Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggota
Ø + Adanya pembatasan bungan atas modal
Ø + Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya
Ø + Usaha dan ketatalaksanaannya berifat terbuka
Ø + Swadaya, swakarta, dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar percaya pada diri sendiri

PRINSIP ICA

Ø > Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang dibuat-buat
Ø > Kepemimpinan yang demokratis atas dasar satu orang satu suara
Ø > Modal menerima bunga yang terbatas (bila ada)
Ø > SHU dibagi 3: cadangan, masyarakat, keanggotaan sesuai dengan jasa masing-masing
Ø > Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus menerus
Ø> Gerakan koperasi harus melaksanakan kerjasama yang erat, baik ditingkat regional, nasional, maupun internasional

PRINSIP KOPERASI UU NO. 25/1992

Ø > Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Ø > Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
Ø > Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota
Ø > Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Ø > Kemandirian
Ø > Pendidikan perkoperasian 
    > Kerjasama antar koperasi

BAB 1: SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI

A. SEJARAH LAHIRNYA KOPERASI

     Koperasi modern yang berkembang dewasa ini lahir pertama kali di Inggris, yaitu di Kota Rochdale pada tahun 1844. Koperasi timbul pada masa perkembangan kapitalisme sebagai akibat revolusi industri. Pada awalnya, Koperasi Rochdale berdiri dengan usaha penyediaan barang-barang konsumsi untuk keperluan sehari-hari. Akan tetapi seiring dengan terjadinya pemupukan modal koperasi, koperasi mulai merintis untuk memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Kegiatan ini menimbulkan kesempatan kerja bagi anggota yang belum bekerja dan menambah pendapatan bagi mereka yang sudah bekerja. Pada tahun 1851, koperasi tersebut akhirnya dapat mendirikan sebuah pabrik dan mendirikan perumahan bagi anggota-anggotanya yang belum mempunyai rumah.
     Perkembangan koperasi di Rochdale sangat memengaruhi perkembangan gerakan koperasi di Inggris maupun di luar Inggris. Pada tahun 1852, jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit. Pada tahun 1862, dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian dengan nama The Cooperative Whole Sale Society (CWS). Pada tahun 1945, CWS berhasil mempunyai lebih kurang 200 pabrik dengan 9.000 orang pekerja. Melihat perkembangan usaha koperasi baik di sektor produksi maupun di sektor perdagangan, pimpinan CWS kemudian membuka perwakilan-perwakilan di luar negeri seperti New York, Kopenhagen, Hamburg, dan lain-lain.

Selasa, 01 November 2011

Koperasi Dalam Menghadapi Globalisasi

Ciri-ciri globalisasi ditandai dengan adanya pergerakan barang, modal dan uang dengan bebas dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar negeri) sama. Sehingga era globalisasi sering menjadi dilema bagi masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. Kita tidak bisa membendung dan menahan bergulirnya globalisasi di tengah-tengah masyarakat, yang bisa kita lakukan adalah mengantisipasi dan mempersiapkan diri terhadap tantangan globalisasi. Para pelaku usaha khususnya koperasi dan UMKM harus mampu bersikap reaktif dan antisipatif menghadapi globalisasi ekonomi. Bukan mengeluh dan berteriak bahwa kita belum siap menghadapi globalisasi tanpa ada usaha dan kerja keras. Berteriak dan mengeluh bukan merupakan jalan keluar dari ancaman globalisasi.

Berbagai kendala koperasi dalam menghadapi persaingan dan merespon pasar yang berkembang antara lain:

Mengapa Koperasi di Indonesia Sulit Berkembang?

Pertanyaan ini muncul seiring dengan jalan di tempatnya usaha koperasi di Indonesia. Mengapa bisa seperti ini? Banyak faktor yang mendasari mandeknya usaha koperasi di negeri ini. Masalah yang paling mendasar dalam setap unit ekonomi, termasuk koperasi, adalah dana atau modal. Terbatasnya dana menjadi alasan tidak sedikitnya koperasi yang jalan di tempat hingga akhirnya tutup usaha. Kekurangan dana ini bisa disebabkan karena berbagai alasan, misalnya tingkat suku bunga bank yang terlampau tinggi membuat koperasi sulit untuk bersaing dengan unit usaha lain.

Tingginya suku bunga bank membuat koperasi sulit berkembang. Dengan suku bunga yang tinggi, margin keuntungan menjadi sangat tipis, bahkan defisit.

Minggu, 30 Oktober 2011

Cara Memajukan Koperasi di Indonesia

Mengenai masalah koperasi di Indonesia yang tengah limbung, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, tidak hanya oleh pemerintah akan tetapi juga oleh semua pihak yang terlibat di dalamnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

1. Merubah Imej dalam Masyarakat
    Bukan rahasia lagi jika zaman sekarang banyak orang yang menganggap koperasi sebagai sarana ekonomi kelas dua. Hal ini sedikit banyak mempengaruhi tingkat perkembangan dan kemajuan koperasi. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah pandangan masyarakat bahwa koperasi bukanlah sarana ekonomi kelas dua, koperasi juga bisa berkembang pesat dan bersaing dengan lembaga-lembaga ekonomi lainnya.

Senin, 10 Oktober 2011

Kondisi Perkoperasian di Indonesia

Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. 

Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir. (Koperasi inilah yang merupakan cikal bakal BRI). Koperasi tersebut lalu berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh Boedi Oetomo dan SDI. Boedi Oetomo yang didirikan pada tahun 1908 menganjurkan berdirinya koperasi untuk keperluan rumah tangga. Sarikat Islam yang didirikan tahun 1911 juga mengembangkan koperasi yang bergerak di bidang keperluan sehari-hari dengan cara membuka toko-toko koperasi. Pada akhir Rajab 1336H atau 1918 K.H. Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang mendirikan koperasi yang dinamakan “Syirkatul Inan” dan disingkat SKN.

Senin, 30 Mei 2011

PROSPEK EKONOMI INDONESIA TAHUN 2011

Liputan6.com, Jakarta: Perekonomian Indonesia pada 2010 dinilai sejumlah kalangan cukup menggembirakan. Di saat sebagian besar negara di dunia mengalami pertumbuhan negatif, perekonomian Indonesia justru tumbuh dengan laju sekitar enam persen.

World Economic Forum melaporkan, peringkat daya saing Indonesia untuk 2010-2011 naik 10 tingkat di angka 44 dari peringkat sebelumnya di level 54. Kenaikan itu terutama didorong kinerja makro ekonomi yang sangat baik. Linerja ekspor tumbuh pesat. 

Rabu, 11 Mei 2011

Pendapatan Perkapita Indonesia Pada Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan

     Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB per kapita.
Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara, semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut. Beberapa sektor yang mempengaruhi pendapatan perkapita suatu negara antara lain:

1. Sektor Pertanian

   Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam. Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat mempengaruhi pendapatan perkapita suatu negara. Indonesia sendiri sangat mengandalkan sektor pertanian. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto. 

2. Sektor Peternakan

    Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut.
Pengertian peternakan tidak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.
Peternakan merupakan salah satu penunjang sektor pertanian. Mayoritas petani-petani Indonesia selain bercocok tanam mereka juga menggarap sektor peternakan. Tujuan peternakan juga untuk meningkatkan pendapatan perkapita suatu negara, selain untuk bisnis yang mendatangkan keuntungan.

3. Sektor Kehutanan

    Kehutanan adalah suatu praktik untuk membuat, mengelola, menggunakan dan melestarikan hutan untuk kepentingan manusia. Hasil hutan yang berupa kayu, getah, rotan, dll. merupakan salah satu devisa terbesar Indonesia. Dari sektor ini juga yang sangat mempengaruhi pendapatan perkapita Indonesia.

4. Perikanan

    Perikanan adalah kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Perikanan terbagi menjadi dua, yaitu perikanan darat (air tawar) dan perikanan laut (air asin). Sektor ini juga menjadi salah satu sektor penyumbang devisa bagi indonesia, yang tentunya mempengaruhi pendapatan perkapita Indonesia.

Di bawah ini adalah tabel pendapatan perkapita Indonesia dari tahun 2005-2010, dari keempat sektor di atas dan sektor-sektor lainnya:



Sumber:
    wikipedia

Kamis, 31 Maret 2011

LAB INTERNET DASAR

Laboratorium Internet Dasar Universitas Gunadarma, tempat di mana saya mendapatkan pengetahuan dasar  tentang internet. Mulai dari pengertian dari apa itu internet, sejarah internet, perangkat yang dibutuhkan untuk melakukan koneksi internet, dan hal-hal lainnya mengenai internet. Itu baru sebagian kecil dari yang saya dapatkan dari LABINTDAS ini. Dengan pengetahuan ini, saya jadi lebih memahami kegunaan internet yang sebenarnya. Biasanya, hal yang yang pertama kali kita lakukan saat ber-internet ria ya paling membuka situs jejaring sosial, bermain game, atau yang lebih bermanfaat seperti mencari tugas dan informasi lainnya.

Jumat, 04 Maret 2011

Rangkuman Sistem Ekonomi

SISTEM EKONOMI

Pengertian


     Sistem ekonomi adalah kumpulan dari aturan-aturan atau kebijakan-kebijakan yang saling berkaitan dalam upaya memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran

Macam-macam sistem ekonomi

- Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi di mana kegiatan ekonominya yang masih sangat sederhana


Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional adalah:

  •  masyarakat hidup berkelompok secara kekeluargaan,
  •  tanah merupakan sumber kehidupan,
  • belum mengenal adanya pembagian kerja, 
  • pertukaran secara barter,
  • tingkat dan macam produksi sesuai kebutuhan.


b. Sistem ekonomi adalah sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya diatur oleh pusat.


Ciri-ciri ekonomi komando adalah:


  •  semua sumber dan alat produksi dikuasai negara,
  •  hak milik perorangan atas alat dan sumber produksi tidak ada,
  •  kebijakan perekonomian sepenuhnya diatur pusat
  •  Pembagian kerja diatur negara,
  •  Masyarakat tidak dapat memilih jenis pekerjaan.

c. Sistem ekonomi pasar adalah sistem ekonomi yang sepenuhnya dilaksanakan oleh wisata, dan pemerintah hanya mengawasi jalannya perekonomian.

Ciri-ciri ekonomi pasar adalah:
  • sumber dan alat produksi dikuasai oleh swasta,
  • rakyat diberi kebebasan mengatur sumber dan alat produksi
  • munculnya persaingan antarpengusaha
  • dalam masyarakat terdapat pembagian kelompok-kelompok, yaitu pemilik faktor produksi dan pekerja / buruh
d. Sistem ekonomi campuran adalah gabungan dari sistem ekonomi komando dan pasar.


Ciri-ciri ekonomi campuran adalah:

  •  Alat produksi yang vital dikuasai negara
  •  Alat produksi yang kurang penting dikelola swasta
  •  Perekonomian dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat Hak milik diakui sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan umum

Sumber:

Kamis, 03 Maret 2011

Tugas I : Sistem Ekonomi

DEFINISI SISTEM
      
    Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.
Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli :

1. L. James Havery
    
    Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

2. John Mc Manama

    Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.

3. C.W. Churchman.

  Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.

4. J.C. Hinggins

      Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.

5. Edgar F Huse dan James L. Bowdict

     Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
     
DEFINISI SISTEM EKONOMI

  Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.

Jumat, 07 Januari 2011

Tugas 9

1. Gambar Siklus Kehidupan Produk


Keterangan :

Tahap Perkenalan
- Penjualan lambat
- Promosi Besar
- Belum ada Laba

Tahap Pertumbuhan
- Laba Naik
- Produk diterima Pasar

Tahap Kematangan
- Penjualan Naik
- Laba Naik
- Promosi Naik
- Adanya Diversifikasi Produk

Tahap Decline atau Usang
- Penjualan Turun
- Laba Turun
- Pailit

2. Pada tahap apa sebuah produk dapat dikatakan sebagai leader product ?
   
    Pada saat produk tersebut berada pada tahap kematangan, yaitu dimana produk tersebut mengalami kenaikan penjualan, kenaikan laba, kenaikan promosi, serta telah adanya diversifikasi produk.

3. Mengapa suatu perusahaan harus melakukan diversifikasi produk ?

    Agar Perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan, terutama jika perusahaan tersebut telah berada dalam tahap kedewasaan. Dengan diversifikasi produk, suatu perusahaan tidak akan bergantung pada satu jenis produknya saja. Tetapi perusahaan juga dapat mengandalkan jenis produk lainnya (produk diversifikasi). Karena jika salah satu jenis produknya tengah mengalami penurunan, maka akan dapat teratasi dengan produk jenis lainnya. Di sisi lain sejumlah perusahaan melakukan diversifikasi usaha guna mengantisipasi ancaman krisis yang muncul. Juga agar konsumen/pelanggan tidak berpindah ke perusahaan/produk lain.


sumber:

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/diversifikasi-produk-26/

http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQGY1vVJDMU_lkxHjwFBtU9mro6T0zitd4f3Q84v-QoVncMRUVd1w