Selasa, 03 Januari 2012

Kuota Impor Sapi Bakalan Dipangkas 30% di 2012

Kuota impor sapi bakalan (sapi kurus umur 2 tahun) akan dikurangi 30% untuk kuota tahun ini. Kuota akan dipangkas dari 400.000 ekor menjadi 280.000 ekor.

Jumlah ini sudah turun drastis dari angka tahun-tahun sebelumnya. Di 2010 impor sapi bakalan sempat mencapai 600.000 ekor sapi, di 2011 jumlahnya turun 400.000 ekor.

Selain itu pemerintah juga telah memangkas kuota impor daging beku dari 120.000 ton di 2010 menjadi 90.000 ton di 2011, dan di 2012 akan dikurangi hanya 34.000 ton.


"Tidak mungkin kita menghentikan seketika untuk tidak melakukan impor sama sekali dalam waktu singkat. Faktanya memang saat ini masih sulit mengumpulkan daging sapi sesuai kebutuhan. Secara pelan-pelan akan dikurangi dan akan sama sekali dihentikan ketika kita sudah memenuhi semua kebutuhan itu," kata Menteri Pertanian Suswono di acara panen sapi pedet di patung Bedhol desa pinggir Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Selasa (3/2/2012).

Sapi bakalan ini biasa diimpor oleh perusahaan penggemukan sapi di dalam negeri. Biasanya akan digemukkan selama 3-4 bulan kemudian dipotong.

Menteri Pertanian Suswono, melakukan panen pedet (anak sapi) di Wonogiri. Dalam acara tersebut Suswono melakukan panen 316 ekor anak sapi yang diupayakan para petani ternak wonogiri melalui program inseminasi buatan dengan sinkronisasi birahi. Acara digelar Dalam sambutannya Suswono meyakinkan kepada para petani program swasembada daging di 2014 akan tercapai.

Menurutnya, bukan hal yang sulit untuk mewujudkan target itu jika seluruh pihak bekerja keras, karena Pemerintah semakin banyak mengurangi kendala yang ada. Selain itu pemerintah juga semakin mengurangi jumlah impor daging.

Di Jateng saat ini terdapat 2,16 juta ekor sapi dan kerbau. Dari jumlah tersebut, 1,9 ekor berupa sapi potong. Dengan jumlah populasi sapi sebesar itu, Jateng saat ini menduduki posisi kedua jumlah populasi sapi terbesar di tanah air setelah Jatim.

Sinkronisasi birahi adalah pemberian preparat hormon prostagladin pada sapi-sapi betina produktif terseleksi yang bertujuan penyerentakan birahi dalam suatu kelompok atau kawasan. Selanjutnya dilakukan inseminasi buatan. Anak-anak sapi yang dipanen di Wonogiri kali ini adalah hasil inseminasi buatan tahun 2010 sehingga anak-anak sapi Hasilnya lahir di 2011.

Program sinkronisasi birahi tersebut merupakan bagian dari kegiatan inseminasi buatan sebagai upaya peningkatan populasi dan produksi. Diperkirakan program inseminasi buatan tersebut memberikan kontribusi sebesar 35 persen dari 13 kegiatan operasional program swasembada daging di 2014.



Sumber: Detik Finance 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar